Profil negara: Afrika Selatan
Afrika Selatan
|
||
Nama
Internasional
|
Republic of South Africa
Republiek van Suid-Afrika IRiphabliki yase Ningizimu Afrika |
|
Lokasi
|
Benua
Afrika Bagian Selatan
|
|
Semboyan Negara
|
||
Lagu
Kebangsaan
|
||
Hari
Kemerdekaan
|
||
Letak
Koordinat
|
29° 00' S, 24° 00' T
|
|
Ibukota
|
||
Kota
terbesar
|
||
Mata
Uang
|
||
Ideologi
pemerintahan
|
||
Kepala
Negara/pemerintahan
|
Presiden
|
|
Bahasa
|
||
Agama
|
Islam,
Kristen,dll
|
|
Luas
Wilayah
|
1,219,912 km2
|
|
Penduduk
|
Total
|
49.991.300 Jiwa (Sensus 2010)
|
Kepadatan
|
36/km2
|
|
Zona
Waktu
|
||
Ranah
Internet
|
.za
|
|
Kode
telepon
|
+27
|
|
Flora
Khas
|
-
|
|
Fauna
Khas
|
-
|
|
Catatan:
|
Peta Dalam Belahan Bumi
Bendera Negara
Lambang Negara
Republik Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan.
Pada masa dahulu, pemerintahan negara ini dikecam karena politik 'apartheid'nya tetapi sekarang Afrika Selatan adalah sebuah negara demokratis dengan penduduk kulit putih
terbesar di benua Afrika. Afrika Selatan juga
merupakan negara dengan berbagai macam bangsa dan mempunyai 11 bahasa resmi. Negara ini juga
terkenal sebagai produsen berlian, emas dan platinum yang utama di dunia.
Sejarah Afrika
Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak
suku telah menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu. Penjelajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner tiba disana pada 1652.[1] Pada saat itu Inggris
juga berminat dengan negara ini, terutama setelah penemuan cadangan berlian yang melimpah. Hal ini menyebabkan Perang Britania-Belanda dan dua Perang Boer. Pada 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi
jajahan Britania sepenuhnya.[2]
Walaupun negara ini berada di bawah jajahan Britania, mereka terpaksa
berbagi kuasa dengan pihak Afrikaner. Pembagian kuasa ini telah berlanjut
hingga tahun 1940-an, saat partai pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional (NP) memperoleh mayoritas di parlemen. Strategi-strategi partai tersebut telah menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi
dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian pemerintahan
Britania kerap kali menggagalkan usaha apartheid yang menyeluruh di Afrika
Selatan.
Pada tahun 1961, setelah pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah republik. Bermula pada 1960-an, 'Grand Apartheid' (apartheid besar) dilaksanakan,
politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.
Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Pada
Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari
berbagai gerakan anti-apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional
di bawah pimpinan Presiden F.W. de Klerk menarik balik larangan
terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri yang
lain dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara. Undang-undang apartheid mulai dihapus secara perlahan-lahan
dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama
diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan yang besar dan Nelson Mandela, dilantik sebagai Presiden kulit hitam yang pertama di Afrika Selatan.
Walaupun kekuasaan sudah berada di tangan kaum kulit hitam, berjuta-juta
penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
Sewaktu Nelson Mandela menjadi presiden negara ini selama 5 tahun, pemerintahannya telah berjanji
untuk melaksanakan perubahan terutamanya dalam isu-isu yang telah diabaikan
semasa era apartheid. Beberapa isu-isu yang ditangani oleh pemerintahan pimpinan ANC adalah seperti pengangguran, wabah AIDS, kekurangan perumahan dan pangan. Pemerintahan Mandela juga mula memperkenalkan kembali Afrika Selatan
kepada ekonomi global setelah beberapa tahun diasingkankan karena politik
apartheid. Di samping itu, dalam usaha mereka untuk menyatukan rakyat
pemerintah juga membuat sebuah komite yang dikenal dengan Truth and Reconciliation Committee (TRC) dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu. Komite ini berperan
untuk memantau badan-badan pemerintah seperti badan polisi agar masyarakat Afrika Selatan dapat hidup dalam aman dan harmonis.
Presiden Mandela menumpukan seluruh perhatiannya terhadap perdamaian di
tahap nasional, dan mencoba untuk membina suatu jatidiri untuk Afrika Selatan
dalam masyarakat majemuk yang terpisah
oleh konflik yang berlarut-larut selama beberapa dasawarsa. Kemampuan Mandela
dalam mencapai objektifnya jelas terbukti karena selepas 1994 negara ini telah
bebas dari konflik politik. Nelson Mandela meletakkan jabatannya sebagai
presiden partai ANC pada Desember 1997, untuk memberi kesempatan kepada Presiden yang baru
yaitu Thabo Mbeki. Mbeki dipilih sebagai
presiden Afrika Selatan selepas memenangi pemilu nasional pada tahun 1999, dan
partainya menang tipis dua pertiga mayoritas di parlemen. Presiden Mbeki telah mengalihkan fokus pemerintahan dari pendamaian ke
perubahan, terutama dari segi ekonomi negara.
Kemandirian
Setelah empat tahun untuk merundingkan, Uni Afrika Selatan diciptakan dari
daerah jajahan Mantel dan Kelahiran, seperti halnya Negara Merdeka Orange dan Transvaal, pada 31 Mei 1910, persis delapan tahun setelah akhir dari Perang Boer
Kedua. Baru saja didirikan Uni Afrika Selatan adalah satu dominion dari Britania Raya. Dari 1913,kepemilikan
darat oleh 'hitam di batasi; di langkah itu mereka yang punya kontrol
semata-mata hanya 7% negara. Sejumlah lahan dipesan untuk
orang-orang berasal dari nanti secara garis besar bertambah.
Pada 1931 perserikatan secara efektif kemandirian diijinkan dari kerajaan Inggris dengan jalan lintasan dari Dekrit Westminster, yang britania morphed posisi di
antara Afrika Selatan ke dalam tersebut Raja berbeda dari Afrika Selatan. Pada
1934, Pihak Orang Afrika Selatan dan Pihak Nasional menggabungkan bentuk Pihak
bersatu, mencari kerujukan di antara Eropa Kelahiran Afrika dan Berbahasa
Inggris "Putih". Pada 1939 belahan pihak berlalu masukan dari
perserikatan ke dalam Perang Dunia II sebagai satu bersekutu dari kerajaan Inggris, satu gerakan yang mana Pihak
Nasional pengikut betul-betul ditentang.
Apartheid
Pada 1948, Partai Nasional terpilih untuk menguasai Afrika Selatan.
Hal ini memperkuat implementasi pemisahan rasial di bawah kekuasaan kolonial Inggris dan Belanda, dan pemerintahan Afrika Selatan selanjutnya sejak terbentuknya perserikatan (Union). Pemerintahan
Nasionalis mengatur jalannya undang-undang pemisahan, menggolongkan orang-orang
ke dalam tiga ras, mengembangkan hak-hak dan batasan-batasan untuk
masing-masing golongan, seperti hukum pass dan batasan pemukiman. Minoritas kulit putih menguasai mayoritas kulit
hitam yang jauh lebih besar. Sistem pemisahan ini kemudian dikenal secara
kolektif sebagai apartheid.[3] Pemencilan ini
dimaksudkan kulit putih untuk mengontrol kekayaan yang mempercepat
industrialisasi dari 1950an, '60an, dan ' 70an. Selama minoritas Kulit Putih
menikmati standar paling tinggi di seluruh Afrika, seringkali dibandingkan dengan negara-negara barat Dunia Pertama,
mayoritas Kulit Hitam tetap dirugikan dalam setiap tingkat, meliputi
pendapatan, pendidikan, rumah, dan tingkat harapan hidup. Pada 31 Mei 1961,
mengikuti referendum orang-orang kulit putih, negara ini menjadi sebuah
republik dan meninggalkan Persemakmuran (Britania). Ratu Elizabeth II tidak lagi menjadi kepala negara dan Gubernur Jendral terakhir menjadi Presiden Negara.
Apartheid menjadi semakin kontroversial, mendorong ke arah meluasnya sanksi
internasional, divestasi dan kerusuhan serta
penindasan dalam Afrika Selatan. Suatu periode panjang penindasan oleh
pemerintah, dan kadang-kadang dengan kekerasan, pemogokan, demonstrasi, protes, dan sabotase dengan menggunakan bom atau cara lain, oleh berbagai
gerakan anti-apartheid yang diikuti terutama oleh Kongres
Nasional Afrika (ANC).[4]
Di akhir 1970-an, Afrika selatan mulai mengembangkan program senjata
nuklir. Pada dekade berikutnya, menghasilkan enam senjata nuklir deliverable.
Dasar pemikiran untuk gudang senjata nuklir diperdebatkan. Beberapa komentator
meyakini tersebut para pemimpin Vorster dan P.W. Botha menginginkan agar mampu
intervensi Amerika catalyse pada peristiwa di mana satu peperangan di antara
Afrika Selatan dan Bahasa Kuba Yang mendukung pemerintah MPLA dari Angola.[5]
Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah ketika
ini mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan organisasi lain
kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari memenjara setelah
duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu kalimat sabot. Pemerintah yang
mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan menghancurkan gudang senjata nuklir
ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan
menggenggam ini pertama dengan pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang
dimenangi oleh satu mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika,
kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan, sepertinya telah
sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk generasi dari alpa bidang
pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan antara putihi, tadi jarang, telah
tingkat sangat besar. [17] Sementara beberapa telah tujukan ini sebagian ke
warisan dari sistem aparteid, terus meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan
dari pemerintah saat ini untuk mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai tambahan,
pemerintah saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal untuk
memastikan keduanya pembagian kembali dari kekayaan dan kemajuan ekonomi. Sejak
ANC Yang memimpin pemerintah mengambil kekuatan, Pembangunan Manusia
perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang Afrika Selatan telah
curah, sementara ini dengan mantap naik hingga pertengahan - 1990s. [18]
Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan ke tentang penyakit BANTUAN dan
kegagalan dari pemerintah untuk bertindak menunjuknya. [19] Demokrasi
Pada 1990 Pihak Nasional pemerintah ambil langkah pertama ke arah ketika
ini mengangkat larangan pada Nasional Afrika Kongres dan organisasi lain
kenegaraan sayap kiri. Ini tercair Nelson Mandela dari memenjara setelah
duapuluh tujuh pemenjaraannya tahun pada satu kalimat sabot. Pemerintah yang
mencabut legislasi aparteid. Afrika selatan menghancurkan gudang senjata nuklir
ini dan mengabulkan ke Nuklir Bukan Perkembang Biakan Traktat. Afrika selatan
menggenggam ini pertama dengan pemilihan rasial multi pada 1994, yang ANC Yang
dimenangi oleh satu mayoritas berlimpahan. Ini telah dalam kuasa selalu sejak.
Di Afrika Selatan aparteid tempatkan, jutaan Selatan Orang Afrika,
kebanyakan hitam, telah berlanjut tinggal di dalam kemiskinan, sepertinya telah
sulit untuk mengganti kerugian dengan cepat untuk generasi dari alpa bidang
pendidikan dan kemasyarakatan. Kemiskinan antara putihi, tadi jarang, telah
tingkat sangat besar. [17] Sementara beberapa telah tujukan ini sebagian ke
warisan dari sistem aparteid, terus meningkat beberapa atribut ini ke kegagalan
dari pemerintah saat ini untuk mengerjakan emisi kemasyarakatan. Sebagai
tambahan, pemerintah saat ini telah menggelut capai disiplin moneter dan fiskal
untuk memastikan keduanya pembagian kembali dari kekayaan dan kemajuan ekonomi.
Sejak ANC Yang memimpin pemerintah mengambil kekuatan, Pembangunan Manusia
perserikatan bangsa-bangsa Daftar Isi Buku dari Yang Afrika Selatan telah
curah, sementara ini dengan mantap naik hingga pertengahan - 1990s. [18]
Beberapa ini dapat mungkin menjadi ditujukan ke tentang penyakit BANTUAN dan
kegagalan dari pemerintah untuk bertindak menunjuknya. [19] [sunting] Politik
Bangunan National Assembly di Kaapstad
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga
tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu
nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta
eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai Kepala Negara
dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional (National
Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of
Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di
Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara
perwakilan proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan
Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi
termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia
18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah pada April 2004,
di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini
bersama Partai Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan.
Partai-partai oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan
Demokratik Bersatu atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai
Nasional Baru atau NNP (1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP
(1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal
undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana
Menteri atau "Premier". [sunting] Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah terjalin baik sejak tahun 1994
ketika kedua negara menandatangani komunike bersama pembukaan hubungan
diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut mendukung perjuangan Kongres
Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk
menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke
Afrika Selatan sudah pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya
dua kali ke Indonesia, yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan setelah
tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga saling
berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April
2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu
yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia
mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang
kemerdekaan dari berbagai belahan dunia (diwakili oleh anak/keluarga terdekat)
juga diundang di acara penghargaan ini, seperti Indira Gandhi, dan anak
perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India.
Politik
Bangunan National Assembly di Kaapstad
Afrika Selatan merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi
kehakiman yang bebas. Terdapat
tiga peringkat yaitu nasional, wilayah dan pemerintahan lokal yang mempunyai
badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing.
Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan yaitu sebagai
Kepala Negara dan juga Kepala Pemerintahan. Ia dipilih sewaktu Majelis Nasional
(National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National
Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai
mayoritas di Parlemen.
National Assembly mempunyai 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan
proporsional. National Council of Provinces, yang telah menggantikan
Senat pada 1997, terdiri dari 90 anggota yang
mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.
Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap
rakyat berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Pemilu terakhir ialah
pada April 2004, di mana partai ANC berhasil memenangkan 69,68% kursi di parlemen. Partai ini bersama Partai
Kebebasan Inkatha (6,97%) telah membentuk aliansi pemerintahan. Partai-partai
oposisi utama termasuk Aliasi Demokrat (12,37%), Gerakan Demokratik Bersatu
atau UDM (2,28%), Demokrat Bebas atau ID (1,73%), Partai Nasional Baru atau NNP
(1,65%) dan Partai Demokratik Kristen Afrika atau ACDP (1,6%).
Di samping itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubal
undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang Perdana
Menteri atau "Premier".
Hubungan RI-Afrika Selatan
Hubungan Indonesia-Afrika Selatan sudah
terjalin baik sejak tahun 1994 ketika kedua negara menandatangani
komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik. Secara politis, Indonesia ikut
mendukung perjuangan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang dulu dipimpin Nelson Mandela, untuk menentang apartheid.
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afrika Selatan sudah
pernah dilakukan. Begitu sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali ke Indonesia,
yakni ketika masih menjadi presiden (1997) dan setelah tak menjadi presiden (2002).
Belakangan ini secara bergantian sejumlah pejabat kedua negara juga saling
berkunjung. Yang terakhir, Presiden Afrika Selatan mengunjungi RI pada April
2005, dan kunjungan mantan presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri pada waktu
yang hampir bersamaan untuk menerima sebuah penghargaan pejuang kemerdekaan. Ia
mewakili almarhum ayahnya, Ir. Soekarno. Sementara itu sejumlah pejuang kemerdekaan dari berbagai belahan dunia
(diwakili oleh anak/keluarga terdekat) juga diundang di acara penghargaan ini,
seperti Indira Gandhi, dan anak perempuan dari Jawarharlal Nehru dari India.
Pembagian administratif
Peta Afrika Selatan
Provinsi
- Eastern Cape
- Free State
- Gauteng
- KwaZulu-Natal
- Limpopo
- Mpumalanga
- North West
- Northern Cape
- Western Cape
Kota-kota utama
Kota-kota utama di Afrika Selatan termasuk Johannesburg, Durban, Cape Town, Pretoria, Kimberley, Port Elizabeth dan Bloemfontein.
Geografi
Afrika Selatan terletak di 29° 00' S, 24° 00' T. Luas kawasannya adalah
1.219.912 km² termasuk Pulau Robben dan Kepulauan Prince Edwards (Pulau Marion dan Pulau Prince
Edward). Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat dan Samudra Selatan dan Samudra Hindia di pantai timur. Arus utama di samudra-samudra tersebut adalah arus sejuk
Benguela dan arus hangat Agulhas. Titik paling rendah adalah Samudra Atlantik pada 0 m dan paling tinggi ialah Njesuthi pada ketinggian 3.408 m.
Afrika Selatan mempunyai iklim yang berbeda-beda. Di barat daya negara ini,
iklimnya adalah Mediterania, di kawasan pendalaman
ia beriklim sederhana, dan di timur laut iklimnya adalah subtropis.
Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang kaya dengan bahan tambang
bernilai seperti emas, platinum dan berlian. Bahan tambang semulajadinya termasuklah
emas, kromium, antimoni, arang, biji besi, manganese, nikel, fosfat, biji timah, uranium, berlian, platinum, kuprum, vanadium, garam, gas asli.
Ekonomi
Kawasan Sandton di Johannesburg yang telah menjadi lokasi perusahaan-perusahaan besar
penggerak ekonomi Afrika Selatan.
Afrika Selatan adalah sebuah negara maju dengan penduduk yang berpendapatan
sederhana. Negara ini kaya dengan bahan tambang terutamanya bahan tambang
bernilai tinggi seperti emas, platinum dan berlian. Ia juga mempunyai sistem keuangan, perundangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur yang maju dan modern. Bursa sahamnya di Johannesburg begitu aktif hingga
pernah berada di urutan ke-10 terbesar di dunia.
Sejak kedatangan Inggris di sana, ekonomi negara bergantung
kepada sektor pertambangan. Tetapi beberapa
dasawarsa yang lalu, kegiatan tersebut telah digantikan oleh sektor produksi. Sektor industri Afrika Selatan yang sangat maju, dan merupakan ekonomi
ke-25 terbesar di dunia. Dengan hanya 7% penduduk dan 4% jumlah kawasan
keseluruhan Afrika, Afrika Selatan mengeluarkan lebih sepertiga produk dan jasa di Afrika, dan hampir 40 %
pengeluaran industri di Afrika. Bahan komoditas yang diekspor: alat-alat mesin,
makanan dan peralatan, bahan kimia, produk petroliam dan peralatan ilmiah.
Namun demikan, wabah HIV merupakan masalah yang kritikal di negara ini.
Diperkirakan 4,79 juta penduduknya dijangkiti AIDS dan pemerintahan Afrika yang baru terpaksa mengeluarkan berjuta-juta Rand untuk menangani masalah ini. Sejak Afrika Selatan membuka perbatasannya
selepas berakhirnya Apartheid, sindikat NAPZA internasional telah memasuki negara ini. Kini Afrika Selatan adalah
produsen mariyuana terbesar di dunia.
Pergolakan politik di Zimbabwe juga memberi dampak
yang buruk kepada ekonomi negara ini. Banyak investor asing khawatir masalah
ini akan berpengaruh kepada Afrika Selatan. Pada tahun 2002, masalah-masalah
ini telah menjadi faktor utama penurunan nilai Rand sebanyak 30 persen tetapi
pada tahun 2004 mata uang Rand telah kembali kokoh.
Akibat dasar apartheid yang dilaksanakan selama lebih dari empat dasawarsa,
kemiskinan di kalangan penduduk kulit hitam merupakan masalah paling utama
pemerintahan baru Afrika Selatan. Pada akhir 1980-an dianggarkan 16 juta
penduduknya hidup di bawah paras kemiskinan dan 2,3 juta orang berisiko
kekurangan gizi dan kekurangan pangan. Walaupun begitu, pemerintahan kulit
hitam Afrika Selatan telah berhasil mengurangkan kemiskinan dari 42% pada 1994
ke 24% pada tahun 2003.
Demografi
Demografi di Afrika Selatan dibagi menjadi empat kumpulan utama yaitu:
orang kulit hitam, orang kulit putih, orang berwarna (orang dari Asia atau
berdarah campuran) dan orang berbangsa India.
Kaum yang terbesar di Afrika Selatan adalah kaum pribumi berkulit hitam
yaitu 77% jumlah penduduk di sini. Penduduk kulit hitam terdiri dari masyarakat
majemuk yang dapat diklasifikasikan kepada empat kelompok etnis berdasarkan
kepada bahasa masing-masing. Kelompok yang terbesar yaitu 50% penduduk Afrika
di sini adalah yang berbahasa Nguni termasuk bangsa Ndebele, Swazi, Xhosa dan Zulu. Kelompok yang kedua terbesar
adalah yang berbahasa Sotho-Tswana, termasuk beberapa bangsa Sotho, Pedi, dan Tswana dan merupakan mayoritas di kebanyakan kawasan Highveld. Dua kelompok yang
terakhir adalah Tsonga, atau Shangaan, yang tertumpu di Utara dan wilayah Mpumalanga, dan Venda, yang juga tertumpu di wilayah utara Afrika Selatan.
Kaum kulit putih terdiri dari 11% penduduk di sini, yang berbangsa Belanda, Perancis, Inggris dan Jerman. Kebanyakan orang Eropa di negara
ini adalah keturunan penjelajah-penjelajah awal di koloni Cape. Terdapat juga
kelompok minoritas Portugis — kelompok pertama dari
keturunan penjelajah Eropa yang awal, manakala kelompok kedua keturunan budak Belanda yang datang dari Indonesia.
9% dari penduduk Afrika Selatan terdiri dari bangsa berwarna atau coloured.
Bangsa ini termasuk kelompok yang kawin campur dan juga pendatang Asia, yang dibawa masuk untuk bekerja sebagai kuli di Natal. Manakala, 3% lagi terdiri dari bangsa India yang berasal dari
pedagang-pedagang India.
Pendidikan
Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun - atau tingkat.
Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan tiga tahun terakhir yaitu
dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil "matric") tidak
diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini
dapat juga dibuat di TK. Lazimnya untuk memasuki universitas, seseorang wajib lulus
"matric" dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan
sekadar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan
mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang
lulus "National Senior Certificate" layak untuk belajar di "technikon" atau kampus teknikal.
Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna
kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia,
dan kaum kulit hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda
di negara ini.
Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan
yang besar bagi pemerintahan negara ini. Pemerintahan baru telah membentuk
suatu sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasi kaum tetapi menggabungkan 14 kementerian
pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996,
Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum
ini yang akan menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi
tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam
lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif
ini, pada 1999 pemerintahan telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru,
65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap, 60.000 guru-guru yang
terlatih dan 50 juta buku teks yang dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah -termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat
12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).
Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada
1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000
pelajar di "technikon" (institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari
golongan kulit putih. Tetapi sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di
universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah
bertambah secara mendadak.
Budaya
Penjara Pulau Robben yang menampung para
tahanan politik era apartheid, termasuk Nelson Mandela, kini merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pergaulan bebas di kalangan masyarakat Afrika Selatan di kawasan-kawasan
perkotaan dan penindasan budaya kaum kulit hitam sewaktu era apartheid telah mengakibatkan hilangnya cara hidup lama di kota-kota di sini. Namun,
budaya kulit hitam masih ada di kawasan pedesaan. Beberapa perbedaan budaya
tetap ada di antara etnis-etnis di sana, seperti adat perkawinan dan hukum adat mereka. Tetapi pada
umumnya, tradisi masyarakat kulit hitam adalah berlandaskan kepercayaan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek-moyang dan kuasa-kuasa gaib. Poligami juga dibenarkan dan
"lobolo" (mas kawin) biasanya akan dibayar. Kerbau memainkan peranan penting dalam
kebanyakan budaya, sebagai simbol kekayaan dan hewan korban.
Kesenian Afrika Selatan dapat dilihat dari berbagai lukisan gua dan batu oleh suku San, beberapa di antaranya dilukis sejak 26.000 tahun yang lalu. Manik-manik
yang direka secara teliti oleh suku Zulu juga merupakan kerajinan tangan yang populer di negara ini. Sayangnya,
budaya kaum kulit hitam telah dihapus sewaktu era-apartheid. Tradisi
sehari-hari yang berkaitan erat dengan tradisi dan budaya kaum kulit hitam telah diabaikan dan juga dihapuskan. Contoh
yang paling ketara adalah pemusnahan "District Six", suatu kawasan
multibudaya di Cape Town dan Sophiatown di Johannesburg, di mana banyak
pemusik-pemusik terkenal internasional berkumpul dan mengasah kemahiran mereka.
Antara kelompok musik terkenal termasuklah Ladysmith Black Mambazo yang berhasil membawa musik Afrika
Selatan ke dunia Barat, sebelum dan juga selepas apartheid.
Dari segi makanan, bistik atau sosis boerewors, sayur rebus dan chips
(kentang goreng) adalah makanan utama, dan makanan yang lebih menantang
biasanya agak menakutkan. Makanan di sini mengarah lebih kepada daging. Makanan
kaum Afrika jarang dijual di restoran-restoran disini, walaupun orang-orang
dapat mendapatkan nasi yang murah serta "stew" dari gerai-gerai di
perkotaan. Bir dan brandy merupakan minuman paling popular di
kalangan masyarakatnya, dan anggur semakin popular di sini.
Lambang Negara
Lambang negara Afrika Selatan diperkenalkan pertama kali pada hari kemerdekaan Afrika
Selatan 27 April 2000. Lambang ini menggantikanlambang lama yang digunakan sejak tahun 1910.
Bendera Nasional
Bendera Afrika Selatan ini dipakai oleh pemerintahan sejak tanggal 27 April 1994, pada pemilihan umum pertama sejak
berakhirnya apartheid. Bendera ini digunakan untuk melambangkan demokrasi
Afrika Selatan. Bendera yang sediakalanya hanya untuk sementara ini, dan
didesain oleh Frederick G. Brownell, diterima dengan baik oleh masyarakat
sehingga akhirnya dijadikan bendera nasional.
Organisasi internasional
Afrika Selatan adalah anggota beberapa organisasi internasional, di
antaranya:
1. ACP
2. AfDB
3. AU
5. FAO
6. G-24
7. G-77
9. ONUB
10. OPCW
11. WHO
12. WMO
Demikian Postingan yang dapat Waes’s Educative Blogs
Sampaikan. Semoga Bermanfaat bagi Anda dan Terima Kasih atas Kunjungannya. Demi
kemajuan Blog ini dimasa mendatang, Maka kami meminta partisipasinya kepada
Para Pembaca Untuk Kiranya dapat memberikan komentar baik berupa kritik maupun
saran di setiap postingan dari blog ini. Terima Kasih.
Courtesy Source:
0 Feed back:
Post a Comment