-->

WAES ALQORNY

I AM

image
Hello,

I'm Waes Alqorny

Kelahiran Brebes 09 Mei 1991, Saya adalah anak kedua dari empat bersaudara. Saya tinggal di kampung yang bernama Pagedangan Desa Sawojajar kira-kira 20 menit dari pusat kota.

Saya menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar di MI Islamiyyah Sawojajar (1998-2004), kemudian meneruskan jenjang SMP di MTS Maarif Nu 7 Sawojajar (2004-2007) setelah itu di tingkat SMA saya mengambil pendidikan di MAN 2 Kabupaten Cirebon (2007-2010). Saya juga pernah menempuh D1 di LPK Magistra Utama Yogyakarta sebelum akhirnya menyelesaikan studi S1 Teknik Informatika di Universitas Teknologi Yogyakarta


Education
Universitas Teknologi Yogyakarta

S1 Teknik Informatika

LPK Magistra Utama Yogyakarta

D1 Manajemen Informatika

MAN 2 Cirebon

-


Experience
Web Developer

-

Graphic Designer

-

Front-End Developer

Creative Design Studio


My Skills
Design
Programming
Branding
Marketing

21

Awards Won

100

Happy Customers

24

Projects Done

14

Photos Made

WHAT CAN I DO

Web Design

Membangun antar muka pengguna sebuah aplikasi web base yang user friendly

Responsive Design

Membuat rancangan tampilan sebuah aplikasi web base yang dapat diakses oleh berbagai resolusi layar perangkat yang berbeda

Graphic Design

Membuat desain grafis baik berupa bitmap maupun vector seperti desain ID Card, Lineart, WPAP, Sileut

Clean Code

Membuat kode program suatu aplikasi baik berbasis dekstop maupun web base

Photographic

Pengambilan gambar atau potret studio

Unlimited Support

-

SOME OF WORK

Islam Tinggal Namanya Dan Al-Quran Tinggal Tulisannya


Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.
Empat belas abad yang lampau, di zaman keemasan Islam di bawah pimpinan Nabi Muhammad saw. Islam menjadi kebanggaan ummat. Pengaruh Islam dengan cepat menyebar hamper keseluruh dunia, padahal jumlah umat Islam baru sedikit dari pada yang lainnya, dan dalam tempo yang relatif singkat. Ini semua tiada lain berkat kekuatan akidah Islamiyah yang tertanam di dalam jiwa dan ketaatan menjalankan agama sesuai dengan tuntunan Allah swt. dan Rasul-Nya. Berdasarkan satu hukum yang bersumber dari Al-Quran.
Pada waktu itu Nabi Muhammad saw. memberi peringatan kepada sahabatnya, bahwa kelak diakhir zaman ada Islam tinggal namanya dan Al-Quran tinggal tulisannya. Sebagaimana disabdakan oleh beliau di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Iman baihaqi yang bersumber dari Ali, yang artinya “Akan datang pada manusia satu zaman, dikala itu Islam tidak tinggal melainkan namanya, dan Al-Quran tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk ulama-ulamanya termasuk manusia paling jelek yang berada di bawah langit, karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya.” (HR. Baihaqi dari Ali).
Dalam hadits itu menjelaskan bahwa kelak akan dating suatu masa, dimana Islam tinggal namanya, dan Al-Quran akan tinggal tulisannya. Masjid ramai akan tetapi kosong dari petunjuk, ulama’nya manusia yang jelek-jelek.
Banyak orang berbicara tentang Islam, padahal dirinya sendiri tidak mengamalkannya. Pandai memutar lisan untuk memantapkan orang agar percaya dia itu benar-benar Islam dan memperjuangkannya. Sampai tidak terasa atau mungkin dengan sengaja merobah halal menjadi haram dan merobah haram menjadi halal. Bahkan hukum Nash kalau bisa disesuaikan dengan zaman, bukan keadaan zaman disesuaikan dengan ketentuan Nash.
Isyarat Rasulullah ini rasanya sudah ada gejala-gejala datangnya. Minat mempelajari agama Islam semakin berkurang, malahan orang tua memasukkan sekolah pada anaknya dihubungkan dengan ekonomi yang cerah dimasa yang akan dating. Tidak bertujuan dalam mempelajari ajaran Islam yang benar untuk disebar luaskan pada masyarakat awam. Maka dari itu hati-hatilah kita, masukkanlah anak kita ke sekolah yang bernuansa agama, agar mereka tumbuh dengan iman dan taqwa, selamat di dunia dan di akhirat.

Maafkanlah Bila Hati Tak Sempurna Mencintaimu


Maafkan aku...
Yang terlalu rapuh , berdiri di dalam kenyataan
Seakan tak mampu menghadapinya
Sering terjatuh di dalam perjalanan
Sehingga hanya seperti daun kering
Di tengah samudra luas

Bukan ku tak ingin seperti gelombang
Ataupun setegar batu karang
Mungkin karena jalan takdir yang teramat berat
Sehingga nyala lenteraku
Seakan padam di tengah kekalutan

Kau yang selalu ada dan menemaniku
Ku harapkan tak pernah letih oleh udara
Yang sering menjadi badai...
Dan setiap saat menghantui
Menggoyahkan rasa yang teryakini

Kau yang selalu ada dan tertaut di dalam hati
Ku harapkan tak pernah lelah oleh keadaan
Yang tak mampu merubah impian menjadi kenyataan
Karena diri terlalu rapuh di dalam perjalanan

Maafkan aku...
Yang tak mampu membuka semua senyumanmu
Tetapi akan selalu menjagamu , menyayangimu...
Dan mencintaimu setulus hati sepenuh jiwa
Tak kan mampu terhentikan oleh apapun
Karena engkaulah asaku yang tak tergantikan
Di dalam langkah-langkah hidupku .

Aku berbohong pada Ibu demi Ayah

Seorang anak menelepon ayahnya yang telah lama bercerai dengan ibunya. Pagi itu, ibunya sakit dan tidak bisa mengantarnya ke sekolah seperti biasanya. Jarak sekolah sekitar 1 kilometer dari rumahnya, dan si anak bertubuh lemah.
Pagi itu jam 6:00 si anak menelepon ayahnya:
“Ayah, tolong antarkan aku sekolah.”
“Ibumu kemana?”
“Ibu sakit, ayah, tidak bisa mengantarkanku ke sekolah. Kali ini ayah aja yang antarkan aku ke sekolah.”
“Ayah tidak bisa. Ayah nanti terlambat ke kantor. Kamu naik angkot saja atau ojek.”
“Uang ibu hanya tingal 10 ribu, ibu sakit, kami belum makan pagi, takut ada apa-apa di rumah, kalau aku pakai untuk ongkos, kasian ibu sakit, belum makan, juga adik-adik nanti makan apa, ayah?”
“Ya sudah, kamu jalan kaki saja ke sekolah. Ayah juga dulu ke sekolah jalan kaki. Kamu anak laki laki harus kuat.”
“Ya Sudah, terimakasih ayah.”
Si anak mengakhiri teleponnya dengan ayahnya.
Dihapusnya air mata di sudut matanya, lalu berbalik masuk kamar. Ketika ibunya menatap wajahnya, dia tersenyum.
“Apa kata ayahmu, nak?”
“Kata ayah, iya ibu. Ayah kali ini yang antar aku ke sekolah.”
“Baguslah, nak. Sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki. Doakan ibu lekas sembuh ya, biar besok ibu bisa antar kau ke sekolah.”
“Iya ibu, ibu tenang saja, ayah yang antar. Ayah bilang aku tunggu di depan gang supaya cepat, ibu.”
“Berangkatlah, nak. Belajar yang rajin, yang semangat.”
“Iya, bu…”
Tahun berganti tahun. Anak itu sekolah sampai pascasarjana dengan beasiswa.
Setelah lulus dia bekerja di perusahaan asing dengan gaji besar.
Dengan penghasilannya, dia membiayai hidup ibunya, membantu menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana.
Satu hari, ayahnya menelepon.
“Ada apa, ayah?”
“Nak, ayah sakit, tidak ada yang membantu mengantarkan ayah ke rumah sakit. Bisakah kamu tolong antarkan ayah ke rumah sakit?”
“Memang istri ayah kemana?”
“Sudah pergi nak sejak ayah sakit-sakitan.”
“Ayah, aku sedang kerja. Ayah ke rumah sakit pakai taksi saja.”
“Kenapa kamu begitu? Siapa yang akan mengurus pendaftran di rumah sakit dan lain-lain? Apakah supir taksi? Kamu anak ayah, masa orangtua sakit kamu tidak mau bantu mengurus?”
“Maaf, ayah. Ayah yang telah mengajariku mengurus diri sendiri. Bukankah ayah yang mengajarkan aku bahwa pekerjaan lebih penting daripada istri yang sakit dan anak yang ingin ke sekolah?
Tahukah ayah bahwa hari itu pertama kali aku berbohong kepada ibu, aku katakan iya ayah yang akan antarkan aku ke sekolah, dan meminta aku menunggu di depan gang.
Tapi ayah tau aku jalan kaki seperti yang ayah suruh, di tengah jalan ibu menyusul dengan sepeda, ibu tahu aku berbohong, dengan tubuh sakitnya ibu mengayuh sepeda mengantarkan aku ke sekolah.”

Ayah mengajarkan aku pekerjaan adalah yang utama. Ayah mengajarkan aku kalau ayah saja bisa, aku juga harus bisa walau tubuhku lemah.
Kalau ayah bisa ajarkan itu, maka ayah pun harus bisa melakukan.
Si ayah terdiam. Sepi di seberang telepon.
Baru disadarinya betapa dalam luka yang ditorehkannya di hati anaknya.

Sumber: www.fiqhmenjawab.net

Start Work With Me

Contact Us
WAES ALQORNY
+6285-60001-3003
Brebes, Indonesia

Powered by Blogger.

About

Facebook

Featured Posts

Featured Posts

Featured Posts

Instagram Photo Gallery

Follow Us

Sponsor

Recent Posts

Site Links

Saya Waes alqorny, kelahiran Brebes 09 Mei 1991, setelah menempuh program S1 di salah satu perguruan tinggi Swasta di Yogyakarta saya berkarir sebagai staf IT diperusahaan telekomunikasi di Jakarta. disela-sela kesibukan saya terkadang menyisihkan waktu untuk menulis di blog pribadi dan menyelesaikan proyek desain grafis.

Latest Post

Popular Posts